Google TV Tumbang, Begini Kisahnya
https://teknofaktorial.blogspot.com/2015/01/perusahaan-raksasa-google-berduka-atas-kematian-google-tv.html
Pernah mendengar Android TV? Ya, sebuah televisi berlayar datar yang diklaim memiliki kemampuan seperti layaknya handphone/tablet Android. Layar sentuh, menjelajah internet, hingga mendownload aplikasi melalui Google Play Store adalah beberapa fitur yang ditanamkan ke dalam sebuah perangkat hiburan keluarga, televisi.
Dilansir dari inet.detik.com, platform Android TV sudah lahir sejak Google I/O yang digelar pada bulan Juni tahun lalu. Sebuah mimpi besar digenggam oleh Android TV: memperluas jangkauan Android dari perangkat mobile, ke sistem hiburan di ruang keluarga.
Sayangnya platform tersebut tidak serta merta dapat digunakan dan diterima oleh publik. Entah karena keterlambatan peluncurannya atau sebab lain, nyatanya perangkat pertama yang mengimplementasikan Android TV baru muncul pada bulan Oktober 2014, saat Google merilis Nexus Player.
Di perhelatan Consumer Electronic Show (CES) 2015, platform tersebut kian populer hingga berhasil mencuri perhatian publik. Setidaknya ada dua perangkat dengan platform Android TV yang diluncurkan dalam ajang tahunan itu.
Ada Sony, yang juga menggunakan Android TV sebagai basis dari jajaran televisi pintar terbaru buatannya. Sayang sekali, spesifikasi yang telah dipersiapkan dengan begitu apik tidak diimbangi dengan publikasi mengenai keunggulan yang melekat di dalamnya. Harga dan spesifikasi yang dimilikinya tidak begitu banter didengar oleh publik.
Perusahaan asal Jepang itu hanya menyebut kalau akan menggunakan prosesor buatan sendiri yang diberi titel '4K Processors X1'. Prosesor ini diklaim mampu meningkatkan akurasi warna untuk panel Triluminos.
Ada juga Razer yang meluncurkan sebuah konsol game dengan platform Android TV sebagai basisnya. Selain bisa dipakai untuk mengkonsumsi konten audio video, Forge TV, demikian nama besutan platform Android TV perdananya, akan lebih cocok jika dipakai untuk bermain game.
Spesifikasinya tak main-main, konsol ini memiliki prosesor quad core Snapdragon 805 yang dilengkapi dengan GPU Adreno 420, RAM 2 GB, serta storage internal sebesar 16 GB. Setara dengan banyak ponsel Android flagship yang saat ini banyak beredar, namun dengan harga yang hanya USD 99 atau USD 149 untuk paket dengan kontroler game. Kurang menggiurkan apa!
Kehadiran dua perangkat ini menjadi pukulan telak sekaligus semacam ucapan selamat tinggal bagi Google TV. Melalui laman Google+, Google secara resmi mengumumkan bahwa mereka telah menghentikan segala dukungan dalam hubungannya dengan pengembangan Google TV. Meski sebagian perangkat Google TV yang masih ada akan mendapat pembaruan menjadi Android TV.
Platform hasil kerja sama Google, Intel, Sony, dan Logitech ini adalah cikal bakal Android TV, yang gagal meraih popularitas. Tak banyak perangkat yang menggunakan platform ini, sejak diluncurkan pada bulan Oktober 2010.